Warning: count(): Parameter must be an array or an object that implements Countable in /home/iainpala/public_html/fuad/wp-content/plugins/advanced-google-translate/agt-main.php on line 230
Diskusi Bulanan Dosen dan Mahasiswa: FUAD IAIN Palangka Raya Menghadirkan Narasumber Jebolan Murdoch University Australia
Site Loader

Palangka Raya — Pada hari Jum’at 9 Desember 2016, bertempat di gedung Lab. Terpadu lantai 3, Laboratorium prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Forum aFkar bekerjasama dengan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya menyelenggarakan kegiatan diskusi yang mengambil tema “Constructing The ‘Third Space’ in a Plural Society: The Case of Moslem Community in Kalimantan Tengah”. Bertindak selaku narasumber pada acara ini adalah Bapak Asep Muhamad Iqbal, MA, Ph.D., Dosen FUAD IAIN Palangka Raya, yang gelar Magisternya diperoleh di Leiden University, Belanda.

Kegiatan diskusi ini dihadiri oleh Dosen-dosen FUAD dan juga mahasiswa yang tidak hanya berasal dari FUAD, melainkan dari Fakultas lain juga ikut hadir. Hal ini menandakan bahwa animo mahasiswa untuk menimba ilmu pengetahuan dan wawasan cukup tinggi. “Tujuan diadakannya diskusi ini adalah agar dapat menyemarakkan kegiatan-kegiatan serupa demi pengembangan kampus dan juga kapasitas Dosen serta mahasiswa di lingkungan kampus IAIN Palangka Raya”, tutur Dony Apriatama, ketua Forum afKar.

Dalam diskusi ini, Asep, yang juga jebolan S-3 Murdoch University Australia ini menyampaikan bahwa tema yang diangkat kali ini merupakan hasil dari kajian beliau di Kalimantan Tengah, secara khusus masyarakat Muslim di sini. Tujuan dari penelitian beliau—salah satunya—adalah ingin menggambarkan kondisi masyarakat Muslim di Kalimantan Tengah kaitannya dengan kehidupan mereka dalam masyarakat multi etnik dan multi agama. “Third Space” yang jika diartikan secara harfiah adalah “Posisi Kebertengahan”, dimaksudkan untuk menghilangkan 2 titik yang saling bertentangan.

Berdasarkan hasil penelitian beliau, masyarakat Muslim di Kalimantan Tengah dapat berbaur dengan masyarakat yang multi etnik dan agama disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya faktor keluarga. Hal ini dapat dilihat dari beberapa acara yang mereka lakukan bersama seperti acara pernikahan ataupun kematian. Masyarakat yang beragama Islam tidak sungkan untuk hadir dalam acara pernikahan keluarganya yang berbeda keyakinan dengan dia, begitupula sebaliknya. Sehingga, tutur Asep, kondisi sosial seperti ini layak untuk dilestarikan demi menjaga kerukunan dan keharmonisan bangsa.

Setelah materi dipapaparkan oleh narasumber, moderator dalam acara ini mempersilahkan kepada peserta untuk memberikan pertanyaan. Ternyata mereka sangat antusias memberikan respon kepada narasumber. Karena keterbatasan waktu, para peserta yang ingin bertanya tidak mendapatkan kesempatan seluruhnya. Namun Ihsan Mz, moderator dalam acara ini menyampaikan bahwa Bapak Asep Muhammad Iqbal bisa dihubungi di luar acara jika ingin mendalami lebih lanjut materi yang didiskusikan sore hari ini.

Di akhir acara, panitia kegiatan menyerahkan sertifikat kepada narasumber dan juga moderator, setelah itu ditutup dengan foto bersama antara Bapak Asep Muhammad Iqbal, MA, Ph,D., dengan seluruh peserta dan juga panitia kegiatan. (Ihsan Mz)

forum-afkar
Peserta diskusi sangat antusias mendengarkan paparan dari narasumber

Ihsan Mz
Follow Me

Post Author: Ihsan Mz

I am a lecturer and researcher who is interested in the study of Islamic Psychology, Educational Psychology, and Counseling

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *