Palangka Raya – Pada awalnya, kegiatan ini di gagas oleh 2 orang Dosen FUAD IAIN Palangka Raya yang juga sama-sama alumni Pondok Modern Gontor, Ahya Ulumiddin dan Muhammad Irfan, untuk menghidupkan kembali kegiatan diskusi rutin yang telah lama vakum di Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Palangka Raya. Dengan dana swadaya dari Dosen-dosen Tetap Non PNS, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada Mahasiswa dan Dosen-dosen serta menjadi ajang silaturrahim antara Dosen dan Mahasiswa di masing-masing program studi. Kegiatan ini juga sebagai salah satu bentuk layanan kepada mahasiswa. Selain menambah wawasan dan pengetahuan kepada Mahasiswa, kegiatan ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan akreditasi program studi yang insya Allah akan dilangsungkan pada tahun 2018 mendatang.
Program studi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) mendapat kepercayaan untuk tampil sebagai “pioneer” yang mengawali kegiatan ini, yang dikemas dalam bentuk Bedah Film. Kegiatan yang merupakan hasil kerjasama Prodi BKI FUAD IAIN Palangka Raya dengan Forum aFkar, UPT Bahasa IAIN Palangka Raya, IKPM Gontor Kalimantan Tengah dan Komunitas Kamar Podjok ini di laksanakan pada hari Jum’at tanggal 18 November 2016, pukul 13.30 WIB yang berlokasi di Ruangan Lab. Bahasa lt. 3, Lab. Terpadu IAIN Palangka Raya. Film yang dipilih untuk dibedah kali ini adalah “A Beautiful Mind”. Kegiatan bedah film ini sengaja di pilih dengan tujuan untuk menarik minat mahasiswa, sebab model penyampaian pengetahuan dan diskusi seperti ini masih jarang dilaksanakan di kampus. Ternyata, kegiatan ini mampu menarik simpati mahasiswa yang dibuktikan dengan jumlah peserta yang hadir sekitar 100 orang mahasiswa. Hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa jika melihat bahwa kegiatan ini baru pertama kali dilaksanakan.
Berbicara tentang judul film yang diangkat, “A Beautiful Mind” ini berkisah tentang seorang ilmuwan matematika yang bernama John Nash yang sangat ambisius dalam mengejar karirnya. Namun belakangan dia diketahui menderita penyakit skizofrenia yaitu sebuah kelainan pada otak yang menyebabkan penderita sangat sulit membedakan antara kenyataan dengan delusi, fantasi dan khayalan.
Ahya Ulumiddin sebagai moderator dalam acara ini berhasil menciptakan suasana yang akrab dan cair. Dengan diselingi humor-humor kecil dalam pengantarnya, Ahya mampu mengajak mahasiswa untuk santai, namun tetap serius. Pembicara-pembicaranya juga tidak kalah hebat. Pembicara pertama adalah Ihsan Mz, jebolan salah satu kampus di Yogyakarta ini membahas dan memilah tentang tradisi barat yang layak dan tidak layak diikuti. Pembicara berikutnya adalah Arini Safitri, seorang Psikolog muda dan berbakat ini membahas tentang teknik dan metode penanganan penderita skizofrenia. Dony Apriatama, sebagai pembicara ketiga, yang juga lulusan Universitas Negeri Semarang ini membahas tentang studi kasus penderita skizofrenia pada John Nash (pemeran utama dalam film), sedangkan pembicara terakhir, Muhammad Iqbal membahas mengenai biography John Nash, tokoh dalam film tersebut. Kajian tentang sejarah dalam film ini serasa lebih hidup sebab Muhammad Iqbal ini merupakan jebolan Ilmu Sejarah Universitas Indonesia, Jakarta.
Kegiatan ini di tutup dengan serah terima sertifikat oleh Pak Azis selaku Ketua Panitia kepada moderator dan seluruh pembicara pada bedah film “A Beautiful Mind”. Kegiatan ini akan dilaksanakan rutin tiap 2 kali dalam sebulan dimana secara bergiliran seluruh Prodi pada Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) akan menyelenggarakan kegiatan yang sama. Kelima prodi tersebut yaitu prodi Ilmu Qur’an Tafsir (IQT), Bahasa dan Sastra Arab (BSA), Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI), dan prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). Semoga dengan adanya kegiatan ini, civitas akademik FUAD dapat menambah kualitas mahasiswa, program studi maupun fakultas. (Dony Apriatama, Ihsan Mz)